Pada program Nanda Tanya yang tayang pada kanal Youtube V Entertainment.id, Nanda Persada berbincang hangat dengan Ade Nurulianto atau yang kerap disapa Ade Govinda.'
Dalam kesempatan tersebut mereka membahas banyak hal terkait royalti dan hak cipta dari seorang musisi dan pencipta lagu di Indonesia. Musisi kelahiran Yogyakarta ini menceritakan bahwa sinkronisasi penggunaan lagunya pada media besar seperti televisi merupakan penolongnya dalam menunjang hidup.
''Mungkin dua tahun ini ya, sinkronisasi itu berjalan sangat baik menurutku, itu yang menolongku. Aku hidup itu dari sinkronisasi, justru bukan dari royalti-royalti. Sinkronisasi itu penggunaan lagu, kaya dipakai di sinetron, kaya tiba-tiba dipakai di acara gede apa di TV,''
Menurut Ade, masih banyak di Indonesia fenomena musisi yang belum memahami kemana saja karya yang mereka ciptakan pergi.
''Buat semua musisi mungkin ya, sebenarnya kalian ini harus tahu ketika menjadi musisi output kalian tuh kemana, itu yang sebenarnya musisi tuh banyak nggak paham,'' ungkap Ade
Kemudian dia juga menyarankan bahwa seharusnya semua musisi itu harus memahami segmentasi pendengar, dan juga bersedia mendaftarkan karyanya ke lembaga manajemen kolektif nasional, serta memiliki publisher sebagai badan hukum yang menjaga karya. Menurutnya hal tersebut dilakukan agar karya yang diciptakan akan dapat di monetisasi dengan maksimal.
''lu harus tahu dulu arah tujuan lagu lu ini pendengarnya ke siapa, segmentasinya, terus lagu lu harus terdaftar kaya di LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional), kaya aku di WAMI (Wahana Musik Indonesia), akupun ada di publisher Kreatif Indigo Musik. Publisher itu badan hukum yang menjaga si karya tersebut. Izinnya itu semua ke publisher, itu udah nggak ada hubungannya sama master, nah itu mungkin orang juga banyak yang belum paham,'' jelas Ade
Pria kelahiran 8 Mei 1984 ini juga mengungkapkan bahwa baginya sebagai seorang musisi, merupakan hal yang wajib untuk mengetahui industri musik itu sendiri. Seperti yang ia lakukan dengan aktif bergabung dengan berbagai asosiasi, maupun komunitas yang ada di industri musik Tanah Air.
''Aku kan memang aktif kaya di WAMI, kaya di Apmindo (Asosiasi Penerbit Musik Indonesia), komunitas, publisher, dan komunitas pencipta. Memang karena aku dari dulu merasa, ya aku akan hidup disini, jadi menurutku juga sebagai musisi, kalian memang harus tahu industrinya,'' jelas Ade