Komunitas Biola Gartentone : ''Biola Bukan Hanya Musik Untuk Kalangan Terbatas''

Komunitas Biola Gartentone : ''Biola Bukan Hanya Musik Untuk Kalangan Terbatas''

Posted: Jan 22, 2022

Komunitas Biola Gartentone yang dibuat sejak 2018 ini berawal hanya dari kumpulan orang dengan kesukaan bersama terhadap biola, yang kemudian memutuskan untuk belajar dan tampil bersama.

Komunitas Biola Gartentone yang dibuat sejak 2018 ini berawal hanya dari kumpulan orang dengan kesukaan bersama terhadap biola, yang kemudian memutuskan untuk belajar dan tampil bersama.

Syifa Apriani selaku management dari komunitas ini menjelaskan bahwa mereka sering melakukan kelas rutin, untuk saling belajar baik untuk yang sudah pernah bermain maupun pemula, setiap hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 16.00 sampai 18.00 WIB di Epiwalk.

“Gartentone membuka kelas rutin setiap Sabtu dan Minggu jam 4-6 sore di Epiwalk. Setiap anggota akan belajar lagu sesuai dengan urutan buku yang dipelajari masing-masing. Kalau ada member baru, jika level entry-nya bukan pemula, akan kita crosscheck cara main sebelumnya. lalu jika ada member baru yang masih pemula, akan diajarkan dari awal secara bertahap. Mulai dari teknik memegang bow, gesek, sampai ke membaca not,” jelas Syifa.

Syifa juga menambahkan bahwa tempat komunitas ini berkumpul memang masih di luar ruangan, namun mereka menyukainya, karena mereka dapat lebih mengenalkan biola kepada orang banyak.

“Saat ini tempat kumpul kami masih outdoor, karena bisa sambil mengenalkan biola juga ke orang sekitar. Latihan outdoor enaknya udara terbuka dan sejuk, bisa main lepas juga,ungkap Syifa.

Ketika ditanya mengenai mengapa komunitas itu penting? Syifa menjelaskan bahwa menurut dirinya komunitas itu seperti bus yang memiliki banyak penumpang berbeda namun mengarah ke arah yang sama. Keberagaman serta relasi tersebutlah yang sangat penting menurut Syifa.

“Komunitas itu udah kaya bus, ada sopirnya, ada penumpang, ada kenek nya, tapi ya sama sama maju. Wadah buat kita belajar dan berinteraksi udah paling bener di komunitas. Kalau kita nggak terjun di dunia komunitas, relasi kita pendek. Kan enak bisa sharing, apalagi background-nya beda-beda dan Alhamdulillah di Gartentone ini lintas usia banget, semua era ada, jadi seru,” jelasnya.

Dirinya pun mengeluhkan tentang citra biola yang dikenal susah dan mahal, sehingga hanya kalangan tertentu yang mendapatkan kesempatan bermain biola, walaupun sudah banyak orang yang mengenal apa itu alat musik biola melalui film maupun lagu.

“Sebenarnya orang tau apa itu biola dan pasti sering denger di film / lagu. Tapi nggak banyak orang yang mau coba, hanya di kalangan tertentu yang mau dan memang memfasilitasi biola. Banyak juga yang bilang main biola itu susah dan mahal. Jadinya orang Cuma sedikit yang melirik biola,” keluh Syifa.

Maka dari itu, dirinya bersama Komunitas Biola Gartentone berusaha untuk mengenalkan dan mengajak banyak orang untuk bergabung, sekaligus mencoba menghilangkan stigma bahwa biola hanya untuk kalangan terbatas. Karena menurut dirinya semua orang dapat memainkan biola jika ingin belajar.

“Kami disini ingin mengenalkan dan mengajak orang lain bergabung, karena biola bukan hanya musik untuk kalangan terbatas, tapi semua orang bisa belajar. Kalau komunitas biola menjadi besar, tidak menutup kemungkinan akan melahirkan pemain biola berbakat dan bisa mengangkat industri musik Tanah Air,”

Syifa kemudian menutup wawancara dengan harapan bahwa semoga kedepannya industri musik Indonesia dapat terus hidup, serta semakin banyak anak muda berbakat yang bisa naik daun dan membantu industri musik Indonesia dilirik oleh mancanegara.

Writer: Alvin Iqbal
TAGS:Komunitas
SHARE
Recommendation Article