Komunitas Seniman Jalanan, Untuk Kembangkan Ilmu Serta Kenalan

Komunitas Seniman Jalanan, Untuk Kembangkan Ilmu Serta Kenalan

Posted: Jan 22, 2022

Seni jalanan memang masih menjadi sebuah kontroversi di mana banyak yang setuju maupun membenci, ada yang menganggapnya sebagai seni yang dapat menambah indah ruang publik, ada juga yang justru menganggapnya sebagai sebuah kegiatan vandalisme yang mengotori lahan publik.

Seni jalanan memang masih menjadi sebuah kontroversi di mana banyak yang setuju maupun membenci, ada yang menganggapnya sebagai seni yang dapat menambah indah ruang publik, ada juga yang justru menganggapnya sebagai sebuah kegiatan vandalisme yang mengotori lahan publik.

Walaupun di tengah kontroversi, tidak dapat dipungkiri bahwa industri seni jalanan memang akan selalu berkembang, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya berbagai komunitas yang lahir dan besar di berbagai daerah di Indonesia.

Salah satunya adalah Depok Arts District atau biasa disebut dengan DAD, sebuah komunitas seniman jalanan yang dibentuk sejak 2015 hingga kini menjadi tempat bernaungnya para seniman jalanan yang berada di Kota Depok.

Salah satu Founder dari DAD yaitu Awenk, menjelaskan bahwa awal mulanya DAD terbentuk adalah karena sebuah kegiatan gambar bersama, yang kemudian mencetuskan dibentuknya sebuah grup dalam aplikasi berbagi pesan WhatsApp, namun dikarenakan para seniman semakin banyak hingga akhirnya mereka pun terpikirkan untuk membuat komunitas.

“Awal mula terbentuk DAD (Depok Arts District) ketika beberapa dari kita (beberapa street artist) mengadakan jamming (gambar bersama). Dari sekian banyak yang hadir. Kita bikin grup WhatsApp, semua nya dijadikan admin, jadi kalo ada yang punya teman gambar anak Depok langsung di invite ke grup, setelah terkumpul banyak baru kita berinisiatif membuat komunitas/wadah, yang terbentuk di bulan April 2015,” jelas Awenk.

Awenk juga menambahkan bahwa mereka membuat komunitas bukan hanya asal buat, terdapat visi dan misi yang jelas, diantaranya adalah untuk menjadikan Kota Depok sebagai tempat wisata visual. Selain itu, mereka juga memiliki berbagai program yang sering di jalankan.

“Kita membentuk komunitas tidak sekedar membentuk saja. Ada visi misi di dalam nya, salah satunya menjadikan Kota Depok sebagai tempat wisata visual. Kita juga ada program-program kerja yang masih berjalan hingga saat ini antara lain, Main Sampai Sore, Grebek Tembok (Gembok) dan Gambar Akhir Taon (Gakon),” ungkap Awenk.

Ketika ditanya mengenai seberapa penting komunitas bagi seniman jalanan, Awenk menjawab bahwa komunitas itu adalah wadah untuk para penggiat seni saling mengenal dan berbagi. Sehingga dengan bergabung bersama komunitas, seorang individu akan mendapatkan wawasan serta relasi untuk membantunya di kemudian hari.

“Komunitas itu penting sebagai wadah, bagi para penggiat seni untuk saling mengenal dan menjalin silaturahmi juga saling sharing ilmu. Baik sesama kota ataupun antar kota. Bisa saja dari komunitas menjadikan individu seseorang yang ada dalam komunitas tersebut jadi tambah wawasan karena saling sharing, mengenal satu sama lain, yang efeknya nanti akan ke arah kegiatan profesional dan komersial,” jawab Awenk.

Sebelum menutup wawancara, Awenk memberikan saran bagi setiap orang yang ingin terjun untuk menjadi seniman jalanan. Baginya hal yang harus dilakukan untuk pemula adalah mulai saja, rasakan lingkungannya, kemudian pahami juga kegiatan yang akan dijalani.

“Buat temen-teman yang suka dengan kegiatan mural/graffiti untuk pemula dan ingin terjun di skena ini, pertama do it aja dulu, rasain atmosfer nya, jangan lupa pahami juga kegiatan yang akan kalian jalani nanti,” pungkas Awenk.

Menjadi seorang seniman jalanan memang bukanlah perjalanan yang mudah, banyak kontroversi yang harus dilalui, namun bergabung bersama komunitas dapat menjadi salah satu solusi, untuk saling berbagi dan mengenal satu sama lain, agar para seniman dapat bertumbuh dengan kuat.

Writer: Alvin Iqbal
TAGS:Komunitas
SHARE
Recommendation Article