Paket Komplit! Pos Bloc Hadapi first wave, dan second wave Ekonomi Digital

Paket Komplit! Pos Bloc Hadapi first wave, dan second wave Ekonomi Digital

Posted: Jan 22, 2022

PT Pos Indonesia baru saja meresmikan Pos Bloc Jakarta, sebuah ruang kreatif untuk berbagai acara seni, budaya, dan hiburan yang bertempat di Gedung Filateli. Gedung bersejarah ini disulap oleh PT Pos menjadi tempat yang kekinian tanpa melepaskan identitas aslinya sebagai warisan sejarah.

PT Pos Indonesia baru saja meresmikan Pos Bloc Jakarta, sebuah ruang kreatif untuk berbagai acara seni, budaya, dan hiburan yang bertempat di Gedung Filateli. Gedung bersejarah ini disulap oleh PT Pos menjadi tempat yang kekinian tanpa melepaskan identitas aslinya sebagai warisan sejarah.

''Dengan latar belakang historis yang sangat mengesankan, kami berinisiatif membawa kembali spirit kawasan Pasar Baru, yang mengusung romantisme Gedung Filateli Jakarta, dan memajukannya dengan konsep modernitas,'' ungkap Faizal Rochmad Djoemadi Direktur Utama PT Pos Indonesia, pada momen pembukaan Pos Bloc Jakarta.

Faizal juga memastikan bahwa pemugaran Gedung Filateli ini tetap sesuai dengan prinsip-prinsip kelestarian yang berlaku, agar bangunan cagar budaya ini tetap dapat dinikmati dari segi historisnya.

''Sebagai salah satu bangunan cagar budaya proses renovasi ini dipastikan tetap mengikuti prinsip-prinsip kelestarian budaya. Pos Bloc yang pertama di Jakarta ini merupakan proyek hasil kolaborasi antara PT Pos Indonesia, anak perusahaannya Pos Properti Indonesia, dan pihak swasta,'' ungkap Faizal.

Walaupun baru saja dibuka, Pos Bloc Jakarta telah memiliki prestasi yang cukup membanggakan. Sejak dilakukan kickstart pada 27 September 2021, Pos Bloc Jakarta telah mendapatkan rata-rata 2000 pengunjung setiap harinya.

Faizal juga menambahkan bahwa PT Pos Indonesia optimis untuk menuju masa depan yang lebih baik, dengan semangat yang dibawa oleh Pos Bloc dan juga upaya mereka dalam mendekatkan diri dengan generasi muda.

''Melalui berbagai inovasi, kami optimis transformasi Pos Indonesia, juga didorong oleh spirit of Pos Bloc akan membawa Pos Indonesia menuju masa depan yang baik, Pos Indonesia semakin dekat dengan para muda milenial,'' ungkap Faizal.

Turut hadir juga dalam pembukaan tersebut Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir. Beliau mengungkapkan bahwa hal ini merupakan salah satu visi yang telah dibuatnya, dalam membangun PT Pos yang tidak hanya berdiam sebagai sejarah masa lalu, melainkan juga bertransformasi menuju masa depan.

''Saya ingat ketika saya memanggil Direksi PT Pos, dan juga waktu itu saya juga memasukan beberapa komisaris yang punya visinya sama, bahwa PT Pos berubah, jangan PT Pos ini hanya bagian sejarah masa lalu, transformasi PT Pos harus terus didorong,'' jelas Erick.

Erick Thohir juga menekankan bahwa dirinya tidak ingin lagi ada properti PT Pos yang di jual, karena baginya properti tersebut dapat menjadi nilai berharga bagi PT Pos sendiri, dan baginya menjaga properti bersejarah sama dengan mengenal jati diri kita.

''Saya tekankan juga, jangan lagi properti PT Pos dijual-jual, tetapi bagaimana ini menambah value daripada PT Pos sendiri, karena sudah terlalu banyak peninggalan sejarah Indonesia ini hilang dimakan zaman, karena sebatas kepentingan ekonomi, yang akhirnya kita tidak mengenal jati diri kita,'' jelas Erick Thohir.

Erick Thohir juga mengapresiasi Pos Bloc, yang sudah mengantisipasi datangnya gelombang pertama serta kedua dalam menghadapi ekonomi digital. Karena menurut dirinya, gelombang pertama yang sedang kita alami adalah e-commerce beserta turunannya, dan gelombang kedua adalah health-tech, edu-tech, dan mediatech. Dengan adanya Pos Bloc ini mengukuhkan posisi PT Pos dalam menghadapi industri yang lebih maju kedepannya.

''Saya melihat first wave, second wave digital, PT Pos sudah menyiapkan di Pos Bloc ini. Kita sekarang mendapatkan yang namanya first wave yaitu e-commerce, dan turunannya, ada yang namanya local brand, distribution, dan lain-lain. Tetapi, second wave is coming kita akan berhadapan dengan yang namanya health-tech, edu-tech, mediatech. Bisa dilihat di Pos Bloc ini tidak hanya menyiapkan creative center, tetapi tadi saya dengar juga ada media center. Dimana youtuber bisa datang membuat kontennya, podcaster bisa datang untuk merekam voice-nya,'' jelas Erick Thohir.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir juga menyampaikan bahwa dirinya ingin memastikan transformasi BUMN di pasar, dan memastikan bahwa pasar kita ada untuk pertumbuhan ekonomi bangsa, bukan untuk negara lain.

''Kita ingin memastikan transformasi BUMN ada intervensi di pasar, intervensi yang mau kita lakukan bahwa market kita untuk pertumbuhan ekonomi indonesia, bukan ekonomi negara lain,'' jelas Erick Thohir

Writer: Alvin Iqbal
TAGS:Opini
SHARE
Recommendation Article