Portrait Volume 22 : Ragam Cerita Bakat Berbeda

Portrait Volume 22 : Ragam Cerita Bakat Berbeda

Posted: Jan 22, 2022

Pada program Portrait volume ke-22 ini, Eventori membagikan ragam cerita dari mereka yang memiliki bakat-bakat berbeda. Untuk talenta pertama adalah FIfi seorang pengisi suara asal Kota Malang yang sempat menjadi manajer dari salah satu grup musik independen selama tiga tahun lamanya.

Pada program Portrait volume ke-22 ini, Eventori membagikan ragam cerita dari mereka yang memiliki bakat-bakat berbeda. Untuk talenta pertama adalah FIfi seorang pengisi suara asal Kota Malang yang sempat menjadi manajer dari salah satu grup musik independen selama tiga tahun lamanya.

Setelah mengarungi berbagai profesi, mulai dari penyiar, sampai dengan pembawa acara, Fifi akhirnya jatuh hati pada profesi pengisis suara, yang awalnya dia kenal berkat bergabung bersama komunitas.

“Saya lama sekali nggak siaran, nggak nge-MC, sampai akhirnya saya dikenalkan dengan komunitas voice over,” jelas Fifi.

Setelah fokus memantapkan karier sebagai pengisi suara, Fifi mendapatkan kesempatan untuk menjadi pengisi suara audio drama berjudul Bukan Difabel Biasa yang diputar di 19 Radio di Indonesia, sebagai proyek pertamanya.

Baca Juga Di : Portrait Volume 21 : Pengalaman Mereka Dengan Bakat Berbeda

“Untuk project pertama saya, saya mengisi suara audio drama Bukan Difabel Biasa, yang diputar di 19 radio di Indonesia,” ucap Fifi.

Selain sebagai pengisi suara, Fifi juga memiliki bakat sebagai seorang penulis naskah untuk audiobook serta audio dramanya di Spotify yang bernama Dengar Suara Kami Podcast.

“Selain voice over saya juga sebagai script writer untuk audio book dan audio drama yang diputar di Spotify (bernama) Dengar Suara Kami Podcast,” ungkap Fifi.

Baca Juga DI : Portrait Volume 20: Pengalaman Mereka Dari Berbagai Daerah di Indonesia

Talenta berikutnya adalah seorang presenter sekaligus aktor yang mengawali kariernya karena berani mencoba, dia adalah Syukur Muhammad. Berawal dari rasa iseng berujung untung, dirinya menjadi 5 besar kompetisi Rudy Sujarwo mencari bintang.

“Jadi waktu itu di tahun 2008 pernah ikut audisi Rudy Sujarwo mencari bintang layar lebar dan sebenarnya iseng gak sengaja ikutan itu,” jelas Syukur.

Selain menjadi 5 besar, Syukur juga jadi memiliki banyak peluang terbuka setelah mengikuti kompetisi tersebut, yang mengharuskannya untuk selalu terbang ke Jakarta dan kembali ke Makassar.

Baca Juga Di : Portrait Volume 19 : Perempuan Muda Berkarya, Dengan Bakat Berbeda

“Dari situ banyak peluang-peluang terbuka, sampai harus bolak-balik, Jakarta-Makassar, Jakarta-Makassar,” tambahnya.

Banyak acara pernah diikuti oleh Syukur, mulai dari iklan sampai dengan bergabung dengan berbagai program reality show di televisi nasional.

Selanjutnya ada penyanyi asal Brebes yang mengawali perjalanan musiknya dari panggung ke panggung, dengan mengisi berbagai acara pernikahan, dia adalah Riska. Selain tampil di berbagai panggung, Riska juga ternyata menguasai berbagai genre diantaranya adalah dangdut dan pop.

Baca Juga Di : Portrait Volume 18 : Pengalaman Mereka dengan Bakat Berbeda

“Dari panggung ke panggung mengisi acara resepsi wedding, saya bernyanyi di beberapa genre seperti lagu dangdut dan pop, namun pada saat saya di bangku sekolah menengah atas, saya lebih sering bernyanyi di genre lagu pop sampai sekarang,” jelas Riska.

Dengan berbagai pengalaman tersebut, Riska juga memiliki berbagai prestasi, diantaranya adalah meraih juara pertama menyanyi solo di FLS2N 2019 di Wilayah 11 Jawa Tengah.

Dari berbagai pengalaman tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa untuk menjadi apa yang kita inginkan perlu kerja keras serta berani mencoba, walaupun banyak halangan rintangan, suatu saat pasti kita akan bisa.

Writer: Abdullah Arifin
TAGS:Program Eventori
SHARE
Recommendation Article